Pada prinsipnya, nabi dan para khalifah agung tidaklah menyukai
perang dalam arti pertumpahan darah, sekalipun itu dijalan benar. Sebab
mereka paham benar dan tak berani melangkahi pagar tatakrama yang
dipancangkan TUHAN, antara lain:
(*) Kalau orang cenderung berdamai, maka wajib disambut (QS 8:16)
(*) Selalu siap siaga secara sempurna dengan maksud untuk menggetarkan nyali lawan belaka, agar tercegah perang yang sesungguhnya dan sekaligus berjaga-jaga kalau benar-benar diserang (QS 8:60 ; QS 3:200 ; QS 4:17)
(*) Hanya diperbolehkan berperang untuk membela diri, atau jika diperangi terlebih dahulu, atau dianiaya, atau diusir dari kampung halaman. Dan kalau menang, tidak dibenarkan berlaku sewenang-wenang atau melampaui batas, seperti umpamanya merobohkan biara dan gereja kaum nasrani atau rumah-rumah ibadah lainnya ( QS 22: 190 ; QS 22: 39-40)
kesebelas pesan nabi yang dimaksudkan diatas adalah:
01. Jangan berlaku khianat, menipu, ingkar janji atau berbuat melewati batas
02. Hindarilah menganiaya mayat musuh
03.Jangan pula mengusik, apalagi membunuhi kaum wanita, anak-anak dan manula (Manusia Usia Lanjut)
04.Agar tidak menyakiti apalagi menyiksa orang lemah, yang masih menyusu dan orang yang lagi sakit
05.Penghuni rumah yang tiada bersalah supaya tak diganggu
06. Jangan sampai menghancurkan rumah-rumah penduduk yang tak bersalah
07.Hendaklah tindakan sama baiknya dengan perkataan
08.Tidak usah mengejar musuh yang lari, atau menghabisi yang terluka.
09.Jangan merusak bibit pohon kurma dan menebangi pohon yang sedang berbuah. Jangan pula memusnahkan mata pencaharian penduduk dengan membakari lahan yang ditanami gandum atau memotong hewan kecuali sekedar untuk keperluan hidupmu.
10.Kalau kamu menjumpai rahib atau pendeta yang tinggal di kuil atau gereja, maka biarkanlah dan jangan dianiaya
11.Sekiranya diberi makanan, bacalah basmalah tatkala menyantapnya
Sanduran dari : Buku “Seputar Sejarah dan Muamalah”
Karya: M Natsir Arsyad , Penerbit: Aryaban
(*) Kalau orang cenderung berdamai, maka wajib disambut (QS 8:16)
(*) Selalu siap siaga secara sempurna dengan maksud untuk menggetarkan nyali lawan belaka, agar tercegah perang yang sesungguhnya dan sekaligus berjaga-jaga kalau benar-benar diserang (QS 8:60 ; QS 3:200 ; QS 4:17)
(*) Hanya diperbolehkan berperang untuk membela diri, atau jika diperangi terlebih dahulu, atau dianiaya, atau diusir dari kampung halaman. Dan kalau menang, tidak dibenarkan berlaku sewenang-wenang atau melampaui batas, seperti umpamanya merobohkan biara dan gereja kaum nasrani atau rumah-rumah ibadah lainnya ( QS 22: 190 ; QS 22: 39-40)
kesebelas pesan nabi yang dimaksudkan diatas adalah:
01. Jangan berlaku khianat, menipu, ingkar janji atau berbuat melewati batas
02. Hindarilah menganiaya mayat musuh
03.Jangan pula mengusik, apalagi membunuhi kaum wanita, anak-anak dan manula (Manusia Usia Lanjut)
04.Agar tidak menyakiti apalagi menyiksa orang lemah, yang masih menyusu dan orang yang lagi sakit
05.Penghuni rumah yang tiada bersalah supaya tak diganggu
06. Jangan sampai menghancurkan rumah-rumah penduduk yang tak bersalah
07.Hendaklah tindakan sama baiknya dengan perkataan
08.Tidak usah mengejar musuh yang lari, atau menghabisi yang terluka.
09.Jangan merusak bibit pohon kurma dan menebangi pohon yang sedang berbuah. Jangan pula memusnahkan mata pencaharian penduduk dengan membakari lahan yang ditanami gandum atau memotong hewan kecuali sekedar untuk keperluan hidupmu.
10.Kalau kamu menjumpai rahib atau pendeta yang tinggal di kuil atau gereja, maka biarkanlah dan jangan dianiaya
11.Sekiranya diberi makanan, bacalah basmalah tatkala menyantapnya
Sanduran dari : Buku “Seputar Sejarah dan Muamalah”
Karya: M Natsir Arsyad , Penerbit: Aryaban
Tidak ada komentar:
Posting Komentar