Jumat, 27 April 2012

Kisah Tentang Ikan Sapu-Sapu

Artikel ini dicomot dari Friendster dari buletin kiriman teman dakuw olga lenny (anak KG juga keliatannya). sangat menarik makanya dakuw paste kesini biar bisa dibaca semua orang.

Sudah satu minggu ini ikan sapu-sapu kumeninggal dunia. Sejak saat dia meninggalkan akuariumku, baru tiga hari saja tidak dibersihkan,lumut pasti akan bermunuculan di akuarium kesayanganku.Aku tidak ada waktu untuk membersihkan lumut-lumut itu dan juga tidak ada waktu untuk membeli ikan sapu-sapu yang baru.


Suatu hari kudapati lumut sudah memenuhi kaca bagian dalam akuariumku. Aku berpikir, ini tidak bisa dibiarkan. Keindahan ikan-ikan koki ku akan tersembunyi jika lumut-lumut itu kurelakan tumbuh dengan sehatnya menemani mereka.

Ikan-ikan sapu-sapu, bisa menjadi solusi untukmembantuku membersihkan lumut- lumut itu. Sapu-sapu adalah ikan yang makanan utamanya adalah lumut dalam akuarium atau kolam ikan. Di sela-sela sempitnya waktuku, sepulang kerja kuluangkan waktu untuk mampir ke toko ikan dekat rumahku.

Aku berkeliling mencari ikan hitam yang tidak menarik dan berkulit kasar itu.Akhirnya kutemukan satu ikan sapu-sapu yang tidak begitu suram kulitnya,walaupun tetap tidak indah dipandang mata dan tetap saja kulitnya akan kasar.”Berapa Pak, harganya?” tanyaku pada si penjual ikan itu.”Tujuh ratus lima puluh rupiah, Mbak,”jawab si penjual itu.Segera kusodorkan uang dan setelah itu langsungku tapakkan kakiku menuju rumah.

Ikan sapu-sapu itu lalu aku cemplungkanke dalam akuarium. Dengan sigap dan bagai habis lepas dari kurungan ikan itu langsung meliuk-liuk. Dan … betapa senangnya dia menemukan sebuah sisi kaca yang penuh dengan lumut. Ikan itu langsung menempel di kaca penuh lumut tersebut. Tidak peduli dengan ikan-ikan kokiku yang seakan sedang mengerumuni ikan sapu-sapu itu untuk berkenalan.

Lagi-lagi karena tidak ada waktu, ikan itu memang hanya kucemplungkan dulu tanpa kubersihkan akuariumnya.Pikirku weekend nanti pasti aku ada waktu.
Keesokan harinya, saat akan berangkat kekantor, kusempatkan menyapa ikan-ikan kokiku. Wow, pagi ini mereka tampak begitu indah …. Tapi bukankah memang ikan kokiku itu warnanya indah.

Ehhh … tapi kok lain ya? Warnanya bukan saja indah, tapi begitu bersinar. Terus kuamati ikan-ikan kokiku dengan sirip mereka yang panjang bagaikan kain sutera yang berkibar-kibar seolah ditiup angin.Terus kuperhatikan mereka karena terlalu indah bagiku untuk kutinggalkan.

Saat pandanganku tertuju di pojok akuariumku,ada seekor ikan hitam yang tidak bersinar sama sekali. Dia seolah sedang menepi dalam dunianya sendiri dan takut untuk bergabung dengan koki-koki indah itu.

Aku tersadar …. Ya, ikan-ikan kokiku terlihat begitu indah dan bersinar bukan karena ikan-ikan itu yang berubah,tetapi keadaan disekitar merekalah yang berubah. Lumut-lumut yang membuat kaca akuariumku buram sudah lenyap! Ya,lenyap! Kaca akuariumku kembali bening sehingga ikan-ikan indahku terlihat semakin indah. Ikan yang tidak menarik yang kubeli kemarin dengan harga murah itu telah melahap habis lumur-lumut itu.

Memang untuk itulah ikan itu kubeli, tetapi aku tidak tahu akan mendapat ketakjuban yang luar biasa seperti ini.Kupandangi kembali ikan hitam yang sedang menyendiri itu. Dia yang tidak menarik itu telah membuat sesuatu yang indah untukku pagi ini.Ikan sapu-sapu sangatlah tidak menarik.Dia tidak punya kelebihan fisik yang dapat dibanggakan. Harganya pun sangat murah. Tetapi, Tuhan memberikan kelebihan luar biasa pada dia. Dia dapat membersihkan permukaan kaca yang begitu kotor menjadi bening kembali. Itulah yang membuat ikan sapu-sapu begitu dicari-cari oleh siapa saja yang ingin akuarium atau kolam ikannya terbebas dari lumut.Aku ingat diriku. Begitu banyak protesku padaTuhan karena merasa aku tidak memiliki kelebihan dari segala sisi.Tuhanmemakai ikan kecil itu untuk menyadarkan aku, “Kuciptakan dirimu bukan untuk hal yang tidak berguna. Kau ada di dunia ini karena kau berarti bagi-Ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar