Senin, 24 Oktober 2016
Baru baca: Uesugi Kenshin : Daimyo Legendaris dari Kasugayama oleh Eiji Yoshikawa
Paling tidak ada lima kali gelar pasukan dan pertempuran yang terjadi di wilayah Kawanakajima antara pasukan pendukung Takeda Shingen dan pasukan dibawah kepemimpinan Uesugi kenshin. Sebagian kalangan ada juga yang berpendapat bahwa sebenarnya telah terjadi enam kali periode pertempuran antara pasukan negeri Kai dan provinsi Echigo di kawasan itu (dengan menambahkan pertempuran di sekitar danau Nojiri, pada tahun 1968).
Kendati demikian, semua pihak sepakat bahwa pertempuran yang terjadi di tahun 1561 adalah peristiwa pertempuran yang paling agung, paling dramatis dan paling layak untuk terus menerus dikisahkan. Inilah puncak pertempuran antara Takeda Shingen dan Uesugi Kenshin mereka saling mengadu seluruh ilmu dan pengalaman mereka selama ditempa dalam berbagai medan tempur. Kedua belah pihak saling melancarkan strategi perang tingkat tinggi. Berniat untuk melakukan sebuah pertempuran yang terakhir untuk selamanya, yang berarti sang Naga dan sang Harimau harus berduel satu lawan satu untuk menentukan siapa pemenang sejati.
Pada akhir perang ini, bila ditilik dari segi kuantitas, Takeda Shingen-lah yang akhirnya dianggap memenangkan pertempuran ini, namun jika diamati dari segi kualitas Kenshin dan pasukannya bisa dianggap sebagai pemenang sebab mereka berhasil menaklukkan sejumlah jenderal andalan pasukan klan Takeda. (termasuk adik kandung Shingen, Takeda Nobushige) Kerugian yang diderita kedua belah pihak pada akhir pertempuran-pun cukup signifikan. Sejumlah data dan analisa menunjukkan bahwa jumlah korban jiwa di pertempuran ini, jauh diatas jumlah semua korban –korban pertikaian lain yang terjadi selama masa Sengoku.
Sabtu, 27 Agustus 2016
Baru Baca: Shinsu Tenma Kyo oleh Eiji Yoshikawa
Policy and Disclaimer
Ada pendapat yang menyatakan, jika ingin mempelajari situasi
dan kebudayaan pada masa tiga kerajaan di Tiongkok (184 masehi
- 280 masehi) secara mudah, bacalah Romance Of Three Kingdom (三國演義) karya Luo
Guanzhong (羅貫中), meski novel ini bisa dikatakan 70% fiksi dan 30% fakta, namun
dinilai mampu mengisahkan sifat-sifat ksatria para tokohnya secara detail serta menyajikan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di masa itu secara lengkap. (Novel
Romance Of Three Kingdom sendiri di dasarkan pada catatan sejarah, seorang ahli sejarah
jaman dinasti Jin (晉朝) 265 masehi - 420 masehi, Chen Shou (陳壽) yang telah digubah oleh sastrawan Pei Songzhi (
裴松之))
Sementara untuk mengetahui era Sengoku (戦国時代) di Jepang (1467 masehi – 1603 masehi),
yang lazimnya dipakai sebagai rujukan adalah karya-karya novelis Eiji
Yoshikawa (吉川 英治). Umumnya kita hanya mengenal Taiko (新書太閣記 ) ( kisah Toyotomi Hideyoshi (豊臣 秀吉) yang berawal
sebagai tukang kuda untuk Oda Nobunaga(織田 信長) hingga menjadi seorang Shogun, penguasa
seluruh wilayah Jepang dibawah kaisar) serta Musashi (kisah samurai legendaris
Minamoto Musashi (宮本武蔵 ) ) sebagai karya beliau. Padahal diluar dua karya itu, Eiji
Yoshikawa sebagai seorang penulis novel bergenre sejarah yang produktif juga
beberapa kali mengisahkan tentang kejadian-kejadian dan tokoh-tokoh dijaman
Heike (Zaman sebelum era Sengoku) serta menceritakan kembali dua kisah yang paling
fenomenal di Tiongkok yaitu tentang kisah tiga kerajaan dan kisah pintu air
(water margin / 水滸傳).
Senin, 22 Agustus 2016
Baru Baca: Ketika Cinta Berbuah Surga oleh Habiburrahman El Shirazy
Policy and Disclaimer
Tiba di kota Solo pada tanggal 21 Agustus 2016 jam 16.30
WIB, dengan penampilan mirip seperti dahulu Alm. Liem Sioe Liong, untuk pertama kali-nya datang dari
Fujian ke Indonesia, hanya berbekal kaos yang menempel di tubuh dan DOMPET tentu-nya (Bagasi
sudah dititipkan ke saudara yang kebetulan juga pulang dari Semarang ke Madiun via kendaraan
pribadi) Awalnya ingin langsung melanjutkan perjalanan dengan kereta
yang berangkat 17.30 WIB, namun manusia hanya bisa berencana, Langit jua yang
akhirnya menentukan.....
Karena kebetulan ini hari minggu dan masih termasuk rangkaian liburan hari kemerdekaan sejak tanggal 17 agustus lalu. Saya-pun kehabisan tiket, dan baru bisa pulang dengan kereta api yang berangkat pukul 22.00 WIB malam.
Lantas, selama kurun waktu kurang lebih 4 jam kedepan ini, saya mau ngapain? Daripada mati kebosanan di stasiun, saya pergi ke mall Paragon sekalian cari makan malam dan mampir ke gerai Togamas, untuk membeli sebuah buku “ringan” yang bisa dibaca sambil menunggu waktu keberangkatan. Seperti biasa ada beberapa judul yang menarik di rak dan saya memutuskan membeli buku ini.
Karena kebetulan ini hari minggu dan masih termasuk rangkaian liburan hari kemerdekaan sejak tanggal 17 agustus lalu. Saya-pun kehabisan tiket, dan baru bisa pulang dengan kereta api yang berangkat pukul 22.00 WIB malam.
Lantas, selama kurun waktu kurang lebih 4 jam kedepan ini, saya mau ngapain? Daripada mati kebosanan di stasiun, saya pergi ke mall Paragon sekalian cari makan malam dan mampir ke gerai Togamas, untuk membeli sebuah buku “ringan” yang bisa dibaca sambil menunggu waktu keberangkatan. Seperti biasa ada beberapa judul yang menarik di rak dan saya memutuskan membeli buku ini.
Kamis, 04 Agustus 2016
I Lava U....
MenemuiMu....
Demi menukarkan separuh hati
kemudian kita memang kembali pulang
pada kehidupan dan mimpi kita masing-masing
dengan menyadari betapa kita sudah jadi satu jiwa!
Tanpa mempedulikan seluruh dunia,
yang entah mau menyebut kita apa....
I Lava You Mbak Bojo <3
Demi menukarkan separuh hati
kemudian kita memang kembali pulang
pada kehidupan dan mimpi kita masing-masing
dengan menyadari betapa kita sudah jadi satu jiwa!
Tanpa mempedulikan seluruh dunia,
yang entah mau menyebut kita apa....
I Lava You Mbak Bojo <3
Sabtu, 02 Juli 2016
Tomica Cool Drive menurut saya....
Pertama kaget juga waktu liat digantungan domart, ada item
Tomica. Tapi koq dikemas dalam bentuk Blister Card? Umumnya kan Tomica dikemas dalam
kemasan kardus seukuran korek. Dilihat sepintas memang mirip dengan item tomica
regular, product Vietnam. La koq harga-nya murah? Dan setelah diamat-amatin
lebih detail serta dengan fakta bahwa produk ini made in China yang dirilis
dari Hong Kong, otomatis timbul juga kecurigaan kalo ini cuman “produk KW” /
bajakan dari Tomica, pertanyaan yang timbul kemudian, masak iya Domart jualan
product KW?
Minggu, 19 Juni 2016
Baru Baca: Rivers OF Stars Oleh Guy Gavriel Kay
Hujan berhenti ketika aku berdiri di dataran yang luas.
Aku melihat langit yang cerah dan meneriakkan teriakan seorang kesatria.
Medan pertempuranku telah mencapai empat ribu delapan ratus kilometer.
Kita tidak boleh hanya berpangku tangan atau kita akan menjadi tua dengan penuh penyesalan.
Rasa malu Hanjin akan tetap hidup.
kapankah kesedihan rakyat kaisar akan berakhir?
Mari kita menunggang kuda dan membawa busur kita.
Untuk membunuh kaum barbar.
Mari kita mengembalikan kejayaan Kitai di masa lalu,
Merebut kembali semua sungai dan gunung kita,
Lalu mengucapkan janji setia kepada kaisar yang mulia.
Medan pertempuranku telah mencapai empat ribu delapan ratus kilometer.
Kita tidak boleh hanya berpangku tangan atau kita akan menjadi tua dengan penuh penyesalan.
Rasa malu Hanjin akan tetap hidup.
kapankah kesedihan rakyat kaisar akan berakhir?
Mari kita menunggang kuda dan membawa busur kita.
Untuk membunuh kaum barbar.
Mari kita mengembalikan kejayaan Kitai di masa lalu,
Merebut kembali semua sungai dan gunung kita,
Lalu mengucapkan janji setia kepada kaisar yang mulia.
Minggu, 05 Juni 2016
You Have To Get Lost to find yourself
Dan Begitulah, akun Twitter saya yang didaftarkan sejak tahun 2007 itu telah berhasil saya akses kembali....
Sial Jasa....
Barusan Beli Die Cast NEW RAY Bimota Mantra (و ˃̵ᴗ˂̵)و , item incaran dari beberapa bulan yang lalu, seharga 100 ribu. Ada dua warna yang tersedia, Merah PDI-P dan Kuning Golkar. Sayangnya yang ready stock tinggal warna merah (dan saya bercanda tidak pernah ada embel-embel partai dalam pilihan warna-nya) Skala-nya?
Entah /(@゚ペ@) , ada yang bilang 1:12 tapi menurut saya pribadi harusnya kalau memang 1:12 maka ukuran Die Cast akan jauh lebih besar.
Entah /(@゚ペ@) , ada yang bilang 1:12 tapi menurut saya pribadi harusnya kalau memang 1:12 maka ukuran Die Cast akan jauh lebih besar.
Jika-pun harus diambil gambarnya, tampaknya akan selalu saya atur dalam posisi seperti ini....
Senin, 30 Mei 2016
Su Daji dan kisahnya
Ilustrasi Su Daji sebagai Siluman Rubah betina berekor sembilan Karya Katsushika Hokusai |
Su Daji (蘇妲己), apakah benar dia merupakan siluman rubah betina berekor sembilan (九尾狐) ? Apakah benar dia seorang penyihir wanita? atau justru dia hanya seorang gadis baik-baik dengan nasib yang nahas. Ditawan oleh seorang penguasa zalim, hingga berakhir hidupnya sebagai korban eksekusi atas nama perebutan kekuasaan dan kemudian menjadi simbol atas runtuhnya suatu dinasti kesukuan?
Kamis, 05 Mei 2016
Baru Baca: Ford County Oleh John Grisham
Policy and Disclaimer
Buku ini berisi 7 cerita lepas, yang masing-masing mengisahkan tentang peristiwa-peristiwa yang meski langka namun bisa dialami siapa saja dalam sebuah kota fiksi bernama Ford Country (konon terilhami dari Yoknapatawpha County –nya, William Faulkner).Wilayah Ford County sempat beberapa kali dijadikan latar tempat dalam karya-karya novel John Grisham (A Time to Kill, The Summons, The Chamber, The Last Juror dan Sycamore Row).
Selasa, 08 Maret 2016
Terjemahan bahasa Indonesia: Fukai Mori....
Saya mencoba menerjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, terjemahan Lirik dalam bahasa Inggris dari lagu Fukai Mori yang dijadikan soundtrack animasi favorit si patjar merah Mugi Astuti
I'm sure that the heart I left behind
Still lies hidden in the heart of the deep, deep forest.
Exhausted, without the strength to search
People vanish into the infinite darkness.
Could we still have seen if we were there?
Could we've seen it if it were little?
If it's so small, I wonder if I can see it even now?
* As we live on,
We lose a little bit more.
Shrouded in falsehoods and lies,
We stand frozen to the spot, unable to cry out
The days pass by and change,
Without us even realizing how blue the sky really is.
Overcoming that made-up scheme, we live the present,
And our rusted hearts begin to beat again!
If we can find the rhythm of time, we can fly once again
We live our lives
Wandering to the ends of the earth.
Believing (in you?), now I begin my journey with you,
In search of the light.
* Repeat *
We live our lives
Wandering to the ends of the earth.
Closing off
The way back,
We walk on for eternity.
We live our lives standing frozen to the spot,
Unable to cry out, for eternity...
Sabtu, 27 Februari 2016
Baru baca: Imperium oleh Robert Harris
Policy and Disclaimer
Kebanyakan dari kita mengetahui perihal peradaban Romawi hanya dari pengenalan dasar sewaktu kita disekolah, entah lewat Subjek mata pelajaran Sejarah, Anthropologi dan Sosiologi mungkin sedikit juga disebut dalam pelajaran Fisika, Kimia dan Biologi serta Agama. Sayangnya semua itu hanya berupa potong-potongan kecil. (memang tidak mungkin bisa dihadirkan secara utuh, sebab Romawi sendiri adalah sebuah peradaban tua dan raksasa yang turut andil membentuk peradaban-peradaban lainnya di Benua Eropa, Asia dan Afrika.)
Dari kisah pengantar tentang “jaman Romawi kuno” ini, kita paling-paling hanya akan mengetahui bahwa pernah hidup di sana, di jaman itu, seorang tokoh bernama Marcus Licinius Crassus, yang disebut sebagai orang terkaya di dunia, pada masa itu (bahkan sampai sekarang), lebih jauh lagi jika cukup beruntung,Kita mungkin bisa dapat mempelajari sebuah fakta: bahwa kesatuan pemadam kebakaran merupakan ciptaan beliau, dan sekaligus ironis saat mengetahui betapa tim Pemadam kebakaran versi Crassus ini awalnya justru merupakan pasukan teror, yang digunakan untuk kepentingan akusisi sebuah kawasan properti dengan harga murah.
Ada tokoh lagi yang disebut Pompeius Magnus, jika mau kita analisa secara netral merupakan seorang pahlawan dan tokoh yang paling kompeten di masa-nya. Hanya sayang, takdir tak pernah benar-benar memihaknya. Akibat intrik politik serta kalah dalam peperangan, beliau harus melarikan diri ke mesir dengan mengenakan pakaian wanita, sebelum akhirnya dipenggal oleh penguasa disana. (dikisah-kisah kemudian hari, sang jenderal besar ini seringkali disudutkan dan diceritakan sebagai pihak antagonis….)
Tokoh yang paling dikenal tentu saja adalah Gaius Julius Caesar, tokoh paling ambisius di jamannya, dengan kutipan kata favoritnya Veni, Vidi, Vici (Aku datang, aku lihat, aku menang) yang juga merupakan pencipta sistem perhitungan kalender masehi yang masih kita gunakan hingga sekarang (sebenarnya beliau juga layak dicatat sebagai salah satu leluhur yang menurunkan garis dinasti kekuasaan Julian – Claudius, dimulai dari Octavian Augustus, putra-nya Tiberius dan kemudian si gila Caligula, jenderal Claudius, sampai diakhiri oleh si biadab Nero Germanicus), Julius Caesar seorang playboy tampan yang kemudian terlibat dengan Cleopatra. Berperan dalam pembubaran Republik dan menjadikan Roma kembali sebagai suatu Monarki.
Kebanyakan dari kita mengetahui perihal peradaban Romawi hanya dari pengenalan dasar sewaktu kita disekolah, entah lewat Subjek mata pelajaran Sejarah, Anthropologi dan Sosiologi mungkin sedikit juga disebut dalam pelajaran Fisika, Kimia dan Biologi serta Agama. Sayangnya semua itu hanya berupa potong-potongan kecil. (memang tidak mungkin bisa dihadirkan secara utuh, sebab Romawi sendiri adalah sebuah peradaban tua dan raksasa yang turut andil membentuk peradaban-peradaban lainnya di Benua Eropa, Asia dan Afrika.)
Dari kisah pengantar tentang “jaman Romawi kuno” ini, kita paling-paling hanya akan mengetahui bahwa pernah hidup di sana, di jaman itu, seorang tokoh bernama Marcus Licinius Crassus, yang disebut sebagai orang terkaya di dunia, pada masa itu (bahkan sampai sekarang), lebih jauh lagi jika cukup beruntung,Kita mungkin bisa dapat mempelajari sebuah fakta: bahwa kesatuan pemadam kebakaran merupakan ciptaan beliau, dan sekaligus ironis saat mengetahui betapa tim Pemadam kebakaran versi Crassus ini awalnya justru merupakan pasukan teror, yang digunakan untuk kepentingan akusisi sebuah kawasan properti dengan harga murah.
Ada tokoh lagi yang disebut Pompeius Magnus, jika mau kita analisa secara netral merupakan seorang pahlawan dan tokoh yang paling kompeten di masa-nya. Hanya sayang, takdir tak pernah benar-benar memihaknya. Akibat intrik politik serta kalah dalam peperangan, beliau harus melarikan diri ke mesir dengan mengenakan pakaian wanita, sebelum akhirnya dipenggal oleh penguasa disana. (dikisah-kisah kemudian hari, sang jenderal besar ini seringkali disudutkan dan diceritakan sebagai pihak antagonis….)
Tokoh yang paling dikenal tentu saja adalah Gaius Julius Caesar, tokoh paling ambisius di jamannya, dengan kutipan kata favoritnya Veni, Vidi, Vici (Aku datang, aku lihat, aku menang) yang juga merupakan pencipta sistem perhitungan kalender masehi yang masih kita gunakan hingga sekarang (sebenarnya beliau juga layak dicatat sebagai salah satu leluhur yang menurunkan garis dinasti kekuasaan Julian – Claudius, dimulai dari Octavian Augustus, putra-nya Tiberius dan kemudian si gila Caligula, jenderal Claudius, sampai diakhiri oleh si biadab Nero Germanicus), Julius Caesar seorang playboy tampan yang kemudian terlibat dengan Cleopatra. Berperan dalam pembubaran Republik dan menjadikan Roma kembali sebagai suatu Monarki.
Jumat, 26 Februari 2016
Kebijakan menyoal artikel review di blog ini.....
Dalam me-review saya tidak akan merepotkan diri dengan
menulis rangkuman sinopsis. Silahkan baca atau tonton jalinan kisah itu sendiri. Secara utuh,
secara asli. Menurut saya ini akan lebih menarik! Dan bukankah hal ini
merupakan nikmat dan fitrah dari sebuah kegiatan “Membaca buku”?
Tapi jika anda sekalian terlalu malas, meski sedikit mengecewakan. Tetapi itu tentu itu merupakan hak anda sepenuhnya, silahkan cari sendiri sinopsis – sinopsis buku dan mungkin film yang saya review via situs pencarian, seperti Yahoo! dan Google, yang jelas tidak di Blog ini, karena jika beruntung-pun anda cuman akan membaca potongan-potongan spoiler-nya.
Saya juga hanya akan membahas menyoal alur, latar, karakter, isi halaman dan lain sebagainya itu secara eksplisit. Sebatas saya anggap perlu dan relevan. Sungguh saya memahami tentang teori dasar dan yang berlaku umum bahwa dalam me-review suatu konten buku dan film memang harusnya hal-hal yang saya sebutkan diatas itu memang wajib dijabarkan. Akan tetapi beribu maaf, Kompetensi maupun minat saya sama sekali tidak tertuju kearah sana.
Anggaplah “review” ini sifatnya abal-abal. Dari awal cuman bertujuan untuk membagikan perasaan saya, hasil dari berinteraksi dengan unsur-unsur estetika yang saya dapat dari buku atau film itu, tentang apa yang coba disampaikan dan tersampaikan, tentang hal-hal baru apa yang mungkin saya dapat dari karya tersebut, lebih semacam apresiasi dari suatu karya. Cuman sebatas itu….
Tapi jika anda sekalian terlalu malas, meski sedikit mengecewakan. Tetapi itu tentu itu merupakan hak anda sepenuhnya, silahkan cari sendiri sinopsis – sinopsis buku dan mungkin film yang saya review via situs pencarian, seperti Yahoo! dan Google, yang jelas tidak di Blog ini, karena jika beruntung-pun anda cuman akan membaca potongan-potongan spoiler-nya.
Saya juga hanya akan membahas menyoal alur, latar, karakter, isi halaman dan lain sebagainya itu secara eksplisit. Sebatas saya anggap perlu dan relevan. Sungguh saya memahami tentang teori dasar dan yang berlaku umum bahwa dalam me-review suatu konten buku dan film memang harusnya hal-hal yang saya sebutkan diatas itu memang wajib dijabarkan. Akan tetapi beribu maaf, Kompetensi maupun minat saya sama sekali tidak tertuju kearah sana.
Anggaplah “review” ini sifatnya abal-abal. Dari awal cuman bertujuan untuk membagikan perasaan saya, hasil dari berinteraksi dengan unsur-unsur estetika yang saya dapat dari buku atau film itu, tentang apa yang coba disampaikan dan tersampaikan, tentang hal-hal baru apa yang mungkin saya dapat dari karya tersebut, lebih semacam apresiasi dari suatu karya. Cuman sebatas itu….
Jumat, 12 Februari 2016
Baru Baca: The Choice (pilihan) Oleh Nicholas Sparks
Policy and Disclaimer
How Far Will You Go For Love?
Ini merupakan karya kedua Nicholas Spark yang saya baca, setelah The Nights in
Rodanthe, Memang bukan karya-karya besar yang bersangkutan seperti The
Notebook, Message in a Bottle, Safe Haven dan sebagainya. Hal inilah yang
agaknya juga membuat apresiasi saya terhadap karya-karya beliau masih terkesan skeptis.
Saya selalu terheran-heran, mendapati bahwa novel-novel karya beliau bisa memperoleh sejumlah penghargaan literatur dan seringkali diadaptasi menjadi sebuah film. Sejauh ini, menurut pendapat saya pribadi karya seorang Nicholas Spark ngga lebih dari novel-novel kategori Harlequin yang dari awal membaca saja sudah bisa ditebak akhir ceritanya, dengan karakter-karakter yang juga bisa dikatakan too perfect to be true. (Tak lupa disisipi adegan Bercinta yang lagi-lagi terlalu banyak menghamburkan kata-kata puitis dan detail-detail indah). Kalo-pun ada keistimewaan, anggaplah bahwa seorang Nicholas Spark mampu mengali sedikit lebih dalam dan terkadang “berani” memberi akhir kisah yang ngga selalu happily ever after bagi semua pihak.
Saya selalu terheran-heran, mendapati bahwa novel-novel karya beliau bisa memperoleh sejumlah penghargaan literatur dan seringkali diadaptasi menjadi sebuah film. Sejauh ini, menurut pendapat saya pribadi karya seorang Nicholas Spark ngga lebih dari novel-novel kategori Harlequin yang dari awal membaca saja sudah bisa ditebak akhir ceritanya, dengan karakter-karakter yang juga bisa dikatakan too perfect to be true. (Tak lupa disisipi adegan Bercinta yang lagi-lagi terlalu banyak menghamburkan kata-kata puitis dan detail-detail indah). Kalo-pun ada keistimewaan, anggaplah bahwa seorang Nicholas Spark mampu mengali sedikit lebih dalam dan terkadang “berani” memberi akhir kisah yang ngga selalu happily ever after bagi semua pihak.
Senin, 18 Januari 2016
Sabtu, 16 Januari 2016
Baru nonton: Christmas Rose (聖誕玫瑰) (2013)
Policy and Disclaimer
http://www.imdb.com/title/tt2928084/
Penjiwaan aktor standart, garis besar plot mudah ditebak sejak awal. Mencoba menghadirkan unsur misteri tapi bisa dikatakan "garing".Keseluruhan lebih terkesan sebagai film drama sama sekali kurang dari segi mistery apalagi Thriller. Bahkan bunga-bunga kertas itu, meski difungsikan sebagai obyek utama, dan bahkan didampuk sebagai kunci penyelesaian seluruh "kasus" tidak memberikan kesan yang mendalam (seperti Obyek jari dalam film independen Cin(t)a karya Sammara Simanjuntak maupun "perahu kertas" dari film adaptasi Perahu kertas oleh Hanung, yang mampu menjadi identitas bagi film tersebut)
Ini tentang Aaron kwok yang lagi-lagi berperan sebagai seorang penegak hukum, kali ini sebagai Jaksa penuntut sama seperti dalam film Silent Witness (2013) dandanan sekilas tampak sama, bahkan set dalam ruang sidang sama, jika-pun ada yang membedakan di Silent Witness si Aaron Kwok disebut sebagai jaksa penuntut Tong Tao di Christmas Rose beliau-nya disebut jaksa penuntut Tim Chan :v
Langganan:
Postingan (Atom)