Policy and Disclaimer
How Far Will You Go For Love?
Ini merupakan karya kedua Nicholas Spark yang saya baca, setelah The Nights in
Rodanthe, Memang bukan karya-karya besar yang bersangkutan seperti The
Notebook, Message in a Bottle, Safe Haven dan sebagainya. Hal inilah yang
agaknya juga membuat apresiasi saya terhadap karya-karya beliau masih terkesan skeptis.
Saya selalu terheran-heran, mendapati bahwa novel-novel karya beliau bisa memperoleh sejumlah penghargaan literatur dan seringkali diadaptasi menjadi sebuah film. Sejauh ini, menurut pendapat saya pribadi karya seorang Nicholas Spark ngga lebih dari novel-novel kategori Harlequin yang dari awal membaca saja sudah bisa ditebak akhir ceritanya, dengan karakter-karakter yang juga bisa dikatakan too perfect to be true. (Tak lupa disisipi adegan Bercinta yang lagi-lagi terlalu banyak menghamburkan kata-kata puitis dan detail-detail indah). Kalo-pun ada keistimewaan, anggaplah bahwa seorang Nicholas Spark mampu mengali sedikit lebih dalam dan terkadang “berani” memberi akhir kisah yang ngga selalu happily ever after bagi semua pihak.
The Choice dibagi dalam 2 bab besar, Buku pertama tentang latar cerita, pembentukan karakter serta sebuah konflik kecil yang dibuat mengambang.Buku dua kemudian dengan serta merta menyelesaikan konflik yang mengambang pada buku pertama dan mulai memasuki konflik yang sebenarnya, dimana karakter Travis Parker dihadapkan pada pilihan untuk mempertahankan atau melepas alat penopang hidup istri-nya.
Saya selalu terheran-heran, mendapati bahwa novel-novel karya beliau bisa memperoleh sejumlah penghargaan literatur dan seringkali diadaptasi menjadi sebuah film. Sejauh ini, menurut pendapat saya pribadi karya seorang Nicholas Spark ngga lebih dari novel-novel kategori Harlequin yang dari awal membaca saja sudah bisa ditebak akhir ceritanya, dengan karakter-karakter yang juga bisa dikatakan too perfect to be true. (Tak lupa disisipi adegan Bercinta yang lagi-lagi terlalu banyak menghamburkan kata-kata puitis dan detail-detail indah). Kalo-pun ada keistimewaan, anggaplah bahwa seorang Nicholas Spark mampu mengali sedikit lebih dalam dan terkadang “berani” memberi akhir kisah yang ngga selalu happily ever after bagi semua pihak.
The Choice dibagi dalam 2 bab besar, Buku pertama tentang latar cerita, pembentukan karakter serta sebuah konflik kecil yang dibuat mengambang.Buku dua kemudian dengan serta merta menyelesaikan konflik yang mengambang pada buku pertama dan mulai memasuki konflik yang sebenarnya, dimana karakter Travis Parker dihadapkan pada pilihan untuk mempertahankan atau melepas alat penopang hidup istri-nya.
Dalam The Choice ini, saya cuman bisa mencatat bahwa:
- Menurut anggapan dunia medis, apabila telah mengalami koma selama 3 bulan maka harapan untuk sadar dan pulih semakin menipis, bahkan bisa dikatakan tidak mungkin.
- perihal seorang anggota keluarga yang tiba-tiba “sakit” dan kemudian koma itu merupakan sebuah peristiwa yang bisa saja terjadi dan karenanya, hal-hal yang harus dilakukan pada saat tersebut, seperti memutuskan untuk menghentikan perawatan (dan otomatis membiarkan si “Pasien” meninggal karena kelaparan) atau meneruskan perawatan akan bijak jika dimasukkan kedalam klausul perjanjian pernikahan.
- Bahwa setelah perawatan Rumah sakit selama 3 bulan Asuransi (mungkin dari negara) Amerika tidak mengkover lagi sehingga pasien mungkin dipindahkan ke semacam rumah perawatan (konsep yang mungkin ada tapi masih jarang di Indonesia), demi biaya yang lebih murah bagi pihak kelaurga pasien.
Jika-pun ada unsur yang bisa dianggap keluar dari jalur kebiasaan alur cerita ala Nicholas Spark dalam karya The Choice ini, adalah tentang akhir kisahnya yang ternyata bukan kehilangan salah satu karakter, atau penderitaan selamanya bagi karakter lainnya.Kejutannya justru si Gabby Holland bisa sembuh seperti sedia kala dan kedua pasangan itu dikisahkan menghabiskan sisa-sisa hidup mereka untuk menceritakan proses “keajaiban” itu pada semua orang. (TAF)
NB: untuk membaca Quotation pilihan saya dalam novel ini, silahkan ke blog ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar