Sabtu, 15 Desember 2018

Baru Baca: Deru Gunung Gelora Cinta Usia Senja oleh Yasunari Kawabata




Karya Yasunari Kawabata yang aslinya berjudul “Yama No Oto” atau The Sound Of The Mountain ini, sebenarnya telah lama saya beli. Sempat pula saya baca beberapa bab namun karena kesibukan  satu dan lain hal di kala itu, novel ini belum sempat saya tuntaskan dan terpaksa berada dalam tumpukan buku-buku  yang “mungkin” tidak akan pernah saya baca sampai selesai. Baru 1-2 tahun kemudian, diwaktu yang luang (membutuhkan kurang lebih semingguan) saya mencoba  untuk “benar-benar” membaca salah satu novel terpanjang karya  sastrawan Maestro dari Jepang  ini.

Alur ceritanya berjalan dengan lambat, mengisahkan tentang kehidupan sebuah keluarga biasa di kota Tokyo lengkap dengan setiap permasalahan yang mereka hadapi, Sepintas permasalahan-permasalahan ini tampak klise dan umum, namun justru lewat pembahasan, sikap dan tindak tanduk para pelaku-nya sepanjang novel ini, penulis mengajak kita untuk menyoroti isu-isu sosial yang terjadi dikala itu, masa modernisasi dan kebangkitan sesudah era perang (berdasarkan tahun penulisannya antara tahun 1949-1954, mungkin perang yang dimaksud adalah Perang Dunia II).

Selasa, 27 Juni 2017

Buruan Hotwheels basic 2017

  1. K.I.T.T (HW Screen Time, knight Rider)
  2. 70 Dodge charger (HW Experimotors , 2017 new models , fast and furious)
  3.  Fairlady 2000 (HW legends of speed, 2017 new models)
  4.  Dodge Viper SRT10 ACR (HW nightburnerz, speed hunters, warna putih)
  5.  Volkswagens Kaffer Racer (HW Speed graphics, 2017 new models)
  6.  Porsche 934 Turbo RSR (HW Nightburnerz, Urban Outlaw)
  7.  Custom Datsun 240Z (HW Factory Fresh, 2017 new models , FuguZ, warna putih)
  8.  Toyota Off-Road Truck (HW Speed Graphics, tampo Falken warna biru)
  9.  Tesla model X (HW factory Fresh, 2017 New models)
  10.  Aston Martin DB10 (HW Exotics)
  11.  68 corvette (Gas Monkey garage HW ScreenTime, warna kuning emas)
  12.  15 Mercedes AMG GT (HW Exotics , 2017 new models)
  13.  Volkswagens T2 Pick Up (HW Art Cars, 2017 New models)
  14.  Milano (HW Screen Time, 2017 new models, guardians of the galaxy vol 2)
  15.  Dodge Viper SRT10 ACR (HW nightburnerz , speed hunters , warna hitam)
  16.  Aisle Driver (HW Ride –Ons, 2017 new models)
  17.  Mazda Repu (HW Daredevils, Mad Mike, 2017 new models)
  18.  17 Pagani huayra Roadster (Hw Exotics, 2017 new models)
  19.  Ice Charger Hw (Screen Time, The Fate Of The Furious, 2017 New Model)
  20.  Porsche 934.5 (HW Factory Fresh, 2017 new models)

Selasa, 03 Januari 2017

Baru baca: Memories Of My Melancholy Whores oleh Gabriel Garcia Marquez


Policy And Disclaimer
   

                                                          




Tentang Gabriel Garcia Marquez, beliau adalah salah seorang pionir sastrawan Amerika latin, menulis adikarya-adikarya nya dalam  bahasa Spanyol. Peraih penghargaan nobel dalam bidang litelatur di tahun 1982, karyanya dianggap kaya akan perpaduan antara unsur imajinasi, konflik maupun budaya kemasyarakatan. Tema utama yang sering diangkat adalah tentang kesendirian dan keterasingan. 

Bagi saya sendiri karya seorang Gabriel Garcia Marquez cukup unik dan menarik sebab ketika  memaparkan suatu ilustrasi kejadian, beliau akan  mengisahkan semua alur-nya sesuai fakta apa adanya tanpa berusaha untuk dipoles maupun ditutupi-tutupi.  Hal-hal yang sensitif semacam pandangan politik, perang dan pertempuran, hingga hubungan inses, perkelaminan dengan wanita dibawah umur, pelacuran dan perselingkuhan dibahas sedemikian lugas secara wajar nan manusiawi.

Sejauh ini saya baru sempat membaca dua karya beliau yang satu adalah sebuah novel dalam bahasa Inggris terjemahan Edith Grossman berjudul  “Love in the time of Cholera” serta karya tulis terakhir beliau Memoria de mis putas tristes / Memories of My Melancholy Whores yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh penerbit  Selasar Surabaya, dengan judul Kenangan perempuan penghibur yang melankolis. Sebuah  karya Novella, lebih panjang dari sebuah cerpen namun terlalu pendek untuk disebut sebagai Novel.

Senin, 24 Oktober 2016

Baru baca: Uesugi Kenshin : Daimyo Legendaris dari Kasugayama oleh Eiji Yoshikawa






Paling tidak ada lima kali gelar pasukan dan pertempuran yang terjadi di wilayah Kawanakajima antara pasukan pendukung Takeda Shingen dan pasukan dibawah kepemimpinan Uesugi kenshin. Sebagian kalangan ada juga yang berpendapat bahwa sebenarnya telah terjadi enam kali periode pertempuran antara pasukan negeri Kai dan provinsi Echigo di kawasan itu (dengan menambahkan pertempuran di sekitar danau Nojiri, pada tahun 1968).

Kendati demikian, semua pihak sepakat bahwa pertempuran yang terjadi di tahun 1561 adalah peristiwa pertempuran yang paling agung, paling dramatis dan paling layak untuk terus menerus dikisahkan. Inilah puncak pertempuran antara Takeda Shingen dan Uesugi Kenshin mereka saling mengadu seluruh ilmu dan pengalaman mereka selama ditempa dalam berbagai medan tempur. Kedua belah pihak saling melancarkan strategi perang tingkat tinggi. Berniat untuk melakukan sebuah pertempuran yang terakhir untuk selamanya, yang berarti sang Naga dan sang Harimau harus berduel satu lawan satu untuk menentukan siapa pemenang sejati.

Pada akhir perang ini, bila ditilik dari segi kuantitas, Takeda Shingen-lah yang akhirnya dianggap memenangkan pertempuran ini, namun jika diamati dari segi kualitas Kenshin dan pasukannya bisa dianggap sebagai pemenang sebab mereka berhasil menaklukkan sejumlah jenderal andalan pasukan klan Takeda. (termasuk adik kandung Shingen, Takeda Nobushige) Kerugian yang diderita kedua belah pihak pada akhir pertempuran-pun cukup signifikan. Sejumlah data dan analisa menunjukkan bahwa jumlah korban jiwa di  pertempuran ini, jauh diatas jumlah semua korban –korban pertikaian lain yang terjadi selama masa Sengoku.

Sabtu, 27 Agustus 2016

Baru Baca: Shinsu Tenma Kyo oleh Eiji Yoshikawa

Policy and Disclaimer



Ada pendapat yang menyatakan, jika ingin mempelajari situasi dan kebudayaan pada masa tiga kerajaan di Tiongkok  (184 masehi  - 280 masehi) secara mudah, bacalah Romance Of Three Kingdom (三國演義) karya Luo Guanzhong (羅貫中), meski novel ini bisa dikatakan 70% fiksi dan 30% fakta, namun dinilai mampu mengisahkan sifat-sifat ksatria para tokohnya secara detail serta menyajikan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di masa itu secara lengkap. (Novel Romance Of Three Kingdom sendiri di dasarkan pada catatan sejarah, seorang ahli sejarah jaman dinasti Jin (晉朝) 265 masehi  - 420 masehi, Chen Shou (陳壽) yang telah digubah oleh sastrawan Pei Songzhi ( 裴松之))


Sementara untuk mengetahui era Sengoku (戦国時代) di Jepang (1467 masehi – 1603 masehi), yang lazimnya dipakai sebagai rujukan adalah karya-karya novelis Eiji Yoshikawa (吉川 英治). Umumnya kita hanya mengenal Taiko (新書太閣記 ) ( kisah Toyotomi Hideyoshi (豊臣 秀吉) yang berawal sebagai tukang kuda untuk Oda Nobunaga(織田 信長) hingga menjadi seorang Shogun, penguasa seluruh wilayah Jepang dibawah kaisar) serta Musashi (kisah samurai legendaris Minamoto Musashi (宮本武蔵 ) ) sebagai karya beliau. Padahal diluar dua karya itu, Eiji Yoshikawa sebagai seorang penulis novel bergenre sejarah yang produktif juga beberapa kali mengisahkan tentang kejadian-kejadian dan tokoh-tokoh dijaman Heike (Zaman  sebelum era Sengoku) serta menceritakan kembali dua kisah yang paling fenomenal di Tiongkok yaitu tentang kisah tiga kerajaan dan kisah pintu air (water margin / 水滸傳).

Senin, 22 Agustus 2016

Baru Baca: Ketika Cinta Berbuah Surga oleh Habiburrahman El Shirazy

Policy and Disclaimer


Tiba di kota Solo pada tanggal 21 Agustus 2016 jam 16.30 WIB, dengan penampilan mirip seperti dahulu Alm. Liem Sioe Liong, untuk pertama kali-nya datang dari Fujian ke Indonesia, hanya berbekal kaos yang menempel di tubuh dan DOMPET tentu-nya (Bagasi sudah dititipkan ke saudara yang kebetulan juga pulang  dari Semarang ke Madiun via kendaraan pribadi) Awalnya ingin langsung melanjutkan perjalanan dengan kereta yang berangkat 17.30 WIB, namun manusia hanya bisa berencana, Langit jua yang akhirnya menentukan.....

Karena kebetulan ini hari minggu dan masih termasuk rangkaian liburan hari kemerdekaan sejak tanggal 17 agustus lalu. Saya-pun kehabisan tiket, dan baru bisa pulang dengan kereta api yang berangkat pukul 22.00 WIB malam.

Lantas, selama kurun waktu kurang lebih 4 jam kedepan ini, saya mau ngapain? Daripada mati kebosanan di stasiun, saya pergi ke mall Paragon sekalian cari makan malam dan mampir ke gerai Togamas, untuk membeli sebuah buku “ringan” yang bisa  dibaca sambil menunggu waktu keberangkatan. Seperti biasa ada beberapa judul yang menarik di rak dan saya memutuskan membeli buku ini.

                                                  

Kamis, 04 Agustus 2016

I Lava U....

MenemuiMu....
Demi menukarkan separuh hati
kemudian kita memang kembali pulang
pada kehidupan dan mimpi kita masing-masing
dengan menyadari betapa kita sudah jadi satu jiwa!
Tanpa mempedulikan seluruh dunia,
yang entah mau menyebut kita apa....

I Lava You Mbak Bojo <3